DATE
Rabu, 22 Maret 2023
PROMPT #10
Selasa, 21 Maret 2023
PROMPT #9
Dalam kehidupan ini, kita sebagai manusia banyak sekali cita-cita, keinginan atau harapan untuk masa depan keluarga akan tetapi kita hanya bisa berencana dan ikhtiar, Allah lah yang menetukan. Beberapa tahun ke depan saya dan suami ingin memiliki rumah impian milik kami sendiri, dikarenakan saat ini kami masih menyewa rumah. Kami pun harus sudah mulai memikirkan untuk dana pendidikan anak - anak, karena biaya pendidikan sekarang lumayan sangat besar karena kami ingin anak-anak bersekolah di sekolah yang bagus dan sesui dengan visi misi kita. Biaya kesehatan pun masuk dalam list kami untuk beberapa tahun kedepan, walaupun sekarang biaya kesehatan kami masih di cover oleh kantor suami tetapi tidak ada salahnya kita harus memiliki asuransi kesehatan sendiri karena biaya kesehatan pun tidak sedikit.
Beberapa tahun ke depan kami berencana ingin mempunyai usaha sendiri, sehingga kami tidak perlu lagi bekerja pada perusahaan dan kami bisa memiliki waktu bersama keluarga lebih lama. Semoga Allah mengabulkan semua harapan dan doa-doa kami, Amiiiin....
Sabtu, 18 Maret 2023
PROMPT #8
Jumat, 17 Maret 2023
Prompt #6
Buku berjudul "Dimana Induk Ayam" akhirnya bisa kami pinjam untuk kami bawa pulang, sepanjang perjalanan anak saya sudah tidak sabar untuk membukanya. Sesampainya di rumah saya coba menceritakan buku tersebut terlebih dahulu dikarenakan anak saya belum lancar membaca. Selama saya menceritakan buku tersebut dia nampak dengan serius mendegarkannya, selain saya menceritakan saya pun ikut melibatkan dia dalam membaca cerita. Setelah saya selesai membacakan buku cerita tersebut, saya meminta dia untuk menceritakan kembali apa yang tadi saya bacakan. Reaksi mengejutkan pun datang dari multunya yg mungil " sini aku bacakan lagi bukunya, tapi menurut aku aja ceritanya bun , karena aku kan belum bisa baca" . Akhirnya dia pun membacakan kembali alur cerita buku Dimana Induk Ayam, dengan bermodalkan melihat gambar - gambar yang ada di buku tersebut dan digabung dengan hasil dari dia mendengarkan cerita saya.
Kemampuan literasi anak saya masih belum begitu lancar dan mengenai pemahaman juga blm sepenuhnya dimengerti oleh dia, dalam hal mengembangkan literasinya saya mencoba untuk sering mengajak dia untuk bercerita bagaimana dia di sekolah, hari ini melakukan apa di sekolah. Selain itu saya pun mencoba untuk membacakan buku cerita dan meminta dia untuk menceritakan kembali.
Harapan saya kelak dia masuk SD bisa menjadi lebih baik lagi literasi dan kemampuan pemahamannya, karena di tingkat SD sudah mulai begitu banyak pertanyaan - pertanyaan yang kompleks dalam pelajaran ataupun sosialisi dengan teman - temannya.
Kamis, 16 Maret 2023
Prompt #5
Banyak sekali manfaat dari bersosialisasi terutama untuk anak-anak , dengan anak bersosialisai dapat menumbuhkan rasa empati , dan juga dapat memudahkan anak kelak jika berada di lingkungan baru. Kami selalu menginginkan anak kami dapat bersosialisasi dengan teman - temannya baik di sekolah maupun di rumah, karena dengan bersosialisai baik untuk pertumbuhan anak dari segi emosi maupun motoriknya. Saya memberikan dia kesempatan dengan membiarkan dia bermain dengan teman-temannya diluar rumah, walau sering saya lihat dia selalu dibully oleh teman-temannya dan saya selalu mengajarkan untuk melawan bullyan tersebut walau akhirnya dia menangis. Kami pun terkadang suka mengajak dia untuk bermain dia area outdoor ataupun playground agar dia bertemu dengan teman baru dan menumbuhkan keberanian serta rasa percaya diri untuk berkenalan dengan teman barunya walau dia masih suka merasa malu dan belum percaya diri.
Dalam bersosialisasi terdapat komunikasi dan interaksi antara satu dengan yang lainnya, yang perlu dikembangkan dalam diri anak saya mengenai interaksi adalah keberanian dan kepercayaan dirinya, terkadang dia masih belum berani untuk menyapa terlebih dahulu atau masih malu - malu untuk menjawab pertanyaan yang temannya berikan. Perkembangan komunikasi pada anak kami yang saya amati masih belum tertata dengan rapih seperti ketika kita sedang berbicara dua arah, dalam hal menyampaikan atau menceritakan kembali suatu kejadian belum dapat menceritakan secara berurutan dari A sd Z. Sehingga yang perlu dikembangkan lagi dalam hal komunikasi adalah dengan sering memberikan dia stimulasi yaitu dengan sering mengajak dia berkomunikasi, bercerita, lalu kami minta untuk dia menceritakan kembali, tanya jawab dan diberikan tanggung jawab tigas-tugas rumah yang mudah misal dengan melibatkan dia dalam memasak, mengembalikan handuk sendiri usai dia mandi dan merapihkan mainan setelah dia bermain.
Harapan saya jika anak saya masuk SD , saya ingin anak saya menjadi lebih mudah dalam hal bersosialisai dengan lingkungannya baik di sekolah maupun di rumah. Menjadi pribadi yang berani dan percaya diri dalam menyampaikan sesuatu atau pendapatnya serta mempunyai jiwa sosial yang tinggi dan rasa empati terhadap orang lain.
Prompt #4
Buku adalah jendela dunia, itulah peribahasa yang sering saya dengar. Dengan buku kita bisa mendapatkan beragam pengetahuan yang belum kita ketahui sehingga wawasan kita akan bertambah. Jadi itulah makna dari peribahasa diatas, dan makna tersebut menggambarkan betapa pentingnya buku karena memberikan banyak pengetahuan kepada kita. Saya merupakan orang yang jarang membaca buku dan itupun akhirnya terjadi pada anak saya. Saya ingin membiasakan dia untuk senang membaca buku, alhamdulillah pada penulisan jurnal prompt ke 4 anak saya diberikan kesempatan untuk memilih buku yang akan dibaca.
Seperti biasa pukul 06.00 ka Dian sudah mengirimkan link untuk penulisan jurnal pada hari ini tanggal 14 maret 2023 , begitu saya klik link tersebut dan agak berbeda promptnya seperti yang sebelumnya dan setelah saya baca ternyata wow seru ya !!! anak saya diminta untuk memilih judul buku yang akan dibacanya. Saya pun tidak langsung memberitahukan kepada dia dan menyuruh untuk memilihnya, dikarenakan waktunya di pagi hari untuk dia berangkat sekolah. Akhirnya saya memutuskan untuk memberitahu dia dan memintanya untuk memilih judul buku setelah dia pulang sekolah. Sepulang dia sekolah setelah dia mencuci tangan, berganti pakaian baru kemudian saya meminta dia untuk memilih judul buku yang akan dia baca dengan saya membuka website perpustakaan pada link yang telah diberikan oleh kak Dian. Saya pun cari -cari judul buku dan menunjukan kepada anak saya mana yang kamu suka dan akan kamu baca. Sebelumnya hampir semua judul buku yang saya sebutkan semuanya mau dia pilih, saya pun bingung dan mengajaknya berbicara, bahwa satu anak hanya boleh memilih 1 buku dan akhirnya dia pun mengerti.
Kami pun kembali melihat -lihat judul buku di website, anak saya akhirnya memilih buku yang berjudul Dimana Induk Ayam. Walau saya tau dia hanya memilih berdasarkan gambar buku depannya , tetapi dia tampak senang setelah memilih buku tersebut.
Prompt #3
Anak usia 6th seperti anak saya sudah mulai terlihat kemandiriannya dan dia juga berusaha menunjukan kalau dirinya mulai tumbuh besar, dan mungkin melakukan atau berbicara seputar hal-hal yang orang dewasa kerjakan. Dia sudah mulai bisa mengutarakan pilihannya mana yang dia suka dan mana yang dia tidak suka , kritis, dan ingin diakui (cari perhatian). Dalam beberapa hari terutama dua hari ini emosinya terkadang masih belum bisa stabil, adakalanya dia bisa tantrum atau merengek atau bahkan tidak mau mendengarkan apa yang saya bicarakan.
Saya sebagai orang tua menyadari kesabaran saya setipis tisu hehehhe... saya sadar bahwa emosi anak saya seperti itu bisa dikarenakan emosi saya pun tidak stabil, saya kerap kali memarahi dia untuk hal-hal yang menurut saya itu dia lakukan karena dia tidak tahu dan akhirnya dia pun ikut merasakan emosi yang saya keluarkan ( marah, nangis, kesel). Saya berusaha untuk bisa menjaga emosi anak saya dengan cara saya harus bisa mengontrol emosi saya terlebih dahulu, walaupun itu menurut saya agak sulit tetapi saya tetap berusaha untuk itu. Meminta maaf dan mengajaknya berbicara adalah salah satu cara saya juga untuk menjaga emosinya, meminta maaf jika saya sudah memarahi dia dan saya ajak bicara kenpa saya bisa sampai semarah itu dan dia pun mengerti walau dengan menangis sesenggukan dan itu saya ijinkan untuk menangis agar dia bisa merasa lega.
Saya belum bisa menjadi ibu yang begitu sabar, tetapi saya sedang berusaha dan belajar untuk bisa memahami emosi anak saya, saya ingin kedepannya saya bisa mengelola emosi saya dan mendahulukan komunikasi dengan anak agar kita mengetahui apa yang dia rasakan.
Rabu, 15 Maret 2023
Prompt #2
Prompt # 1
Sebelum kami memasukan anak kami ke sekolah, sejak awal kami ingin anak kami bersekolah di sekolah karakter, karena kami berpikir sekolah karakter itu adalah sekolah yang menurut kami tidak seperti sekolah - sekolah pada umumnya. Sekolah yang mempunyai kurikulum dan pembelajaran yang menarik, selain itu melihat hasil psikotes anak kami bahwa anak kami belum siap untuk memasuki jenjang sekolah SD walau usianya sudah sangat cukup. Hasil psikotes anak kami menyatakan bahwa anak kami masih kurang dalam pemahaman, komunikasi dan itupun kami rasakan dalam kehidupan sehari - hari, bagaimana dia mencoba menjelaskan atau menceritakan sesuatu atau kejadian dan bagaimana cara dia menyampaikan pesan belum sepenuhnya tertata dan runut.
Sebelumnya anak kami bersekolah di TK karakter di daerah Cinere dan kami melihat perkembangannya yang menurut kami menjadi lebih baik, akhirnya kami pun sepakat untuk meneruskan sekolah karakter untuk jenjang SD nanti. Guru TKnya pun menyarankan kami untuk tidak memasukan anak kami ke sekolah - sekolah umum, dan akhirnya kami mencoba untuk mencari - cari sekolah karakter melalui internet dan memang tidak banyak sekolah karakter yang dekat dengan rumah tinggal kami. Setelah lama kami mencari scrool kebawah dan alhamdulillah kami menemukan sekolah "Tetum Bunaya" yang berada di daerah M. Kafhi dan menurut kami masih bisa kami jangkau. Awalnya kami mencoba bertanya melalui media sosial yaitu Instagram dan kami diberikan no WA ibu Tisna, kemudian saya WA beliau untuk menanyakan biaya masuk Tetum Bunaya, dan beliau menyarankan kami untuk datang dan berkunjung saja ke Tetum Bunaya, kami pun mencari waktu untuk bisa datang. Akhirnya kami datang dan bertemu dengan ibu Tisna, beliau sangat ramah dan santun. Kemudian beliau mulai menjelaskan semua tentang sekolah Tetum Bunaya, baik kurikulumnya, biaya dan semua kegiatan di sekolah Tetum Bunaya. Kemudian saya dan suami diajak oleh beliau untuk berkeliling sekolah, dan hanya di area outdoor. Kemudian beliau menyampaikan bahwa semua kelas disini menggunakan nama - nama planet, wow !!! baru mengetahui nama-nama kelasnya saja sudah menarik ya...!!! apalagi jika anak saya bersekolah disini, dan sayangnya pada saat itu kami tidak membawa dia dikarenakan dia sedang bersekolah. Setelah kami melihat lihat kelas dari luar kami lanjut ke sebuah halaman yang luas dan asri, bu Tisna pun mejelaskan kepada kami bahwa halaman tersebut untuk kegiatan olah raga dan upacara anak-anak. Setelah kami puas berkeliling kamipun berpamitan untuk pulang, sebelum kami pulang bu Tisna meminta agar kita datang kembali dengan membawa anak kami untuk melihat-lihat apakah dia suka dengan sekolah Tetum Bunaya.
Akhirnya kami pun mengatur jadwal untuk bisa datang ke Tetum Bunaya dan bu Tisna meminta kita untuk bertemu dengan Kak Titis selaku kepala sekolah. Akhirnya kami pun bertemu dengan kak Titis, beliau sangat ramah dan santun. Kak Titis langsung berinteraksi dengan anak kami, beliau menanyakan kepada anak kami siapa namanya ?, bersekolah dimana?, hobinya apa?, nama adik dan perihal kegiatan sehari hari anak kami. Saya melihat keakraban kak Titis dengan anak kami, anak kami pun dengan nyaman menjawab pertanyaan - pertanayaan yang diberikan oleh kak Titis. Kak Titis pun kembali menjelaskan program MOTyB di Tetum Bunaya yang sebelum nya telah dijelaskan oleh bu Tisna. Setelah sesi ngobrol dan bertanya, kemudian kak Titis mengajak kami untuk berkeliling melihat - lihat keadaan di dalam kelas. Kami pun langsung menuju ke kelas 1 dengan nama ( saya lupa nama kelasnya) , kami diberikan kesempatan untuk melihat keadaan di dalam kelas, kebetulan pas di jam makan siang dan kami pun melihat murid - murid satu persatu mengambil makanannya sendiri-sendiri. Sebelumnya bu Tisna dan kak Titis menjelaskan kepada kami bahwa di Tetum Bunaya disediakan chatering dan semua murid diwajibkan untuk menggunakan chatering, guna untuk keseragaman dan kemandirian siswa siswi serta mengajarkan tanggung jawab terhadap makanan yang sudah diambilnya.
Anak kami pun dipersilahhkan masuk ke dalam kelas untuk berkenalan dengan teman - teman kelas 1 dan mereka pun menyambut baik anak saya, setelah kami melihat kegiatan siswa siswi kelas satu kemudian kak Titis mengajak kami menuju ke perpustakan. Perpustakan memang berada di luar lingkungan sekolah dan kami harus berjalan keluar sedikit menuju perpustakaan, didalam perpustakaan kami diperkenalkan kepada kaka penjaga perpustakan, namun maaf saya lupa siapa nama kaka tersebut. kak titis langsung menawarkan berbagai macam buku untuk anak kami pilih dan baca, akhirnya anak kami memilih buku berjudul "Litte Pony" disitu kak Titis pun berinteraksi dengan menanyakaan siapakah nama-nama little pony yang ada di buku tersebut. Perpustakaan yang nyaman dan homey membuat kami dan anak kami betah sampai lupa kalau kami sudah lumayan agak lama berada di perpustakaan, kami pun berpamitan pulang dengan kak Titis.
Kesan pertama kali saya datang ke Tetum Bunaya adalah "homey" sekolah dengan desain bangunan rumah tinggal yang asri dan bersih serta berada di dalam komplek perumahan dan jauh dari keramaian, sehingga membuat sekolah ini sangat aman bagi anak-anak. Saya pun terkesan dengan setiap ruangan kelas yang tidak dilengkapi dengan fasilitas AC dengan alasan karena anak2 sudah seharian di rumah dengan AC dan disinilah mereka bisa menikmati udara sejuk tanpa adanya AC. Selain baik untuk kesehatan anak- anak juga mengenalkan mereka dengan lingkungan, selain itu saya sangat setuju dengan panggilan dari siswa siswi terhadap para pengajarnya yaitu dengan sebutan "Kaka" itu membuat mereka nyaman dan tidak canggung atau tidak ada batasan disaat mereka ingin sharing. Panggilan Kaka terhadap pengajar pun dilakukan di sekolah TK tempat anak kami belajar dan bermain. Kami sempat kagum dengan Tetum Bunaya karena dimana mana setiap sekolah jika penerimaan siswa baru, maka para calon siswa siswinya lah yang akan dilakukan seleksi atau biasa kita kenal dengan istilah psikotes,namun sangat berbeda sekali dengan sekolah ini, justru yang harus diseleksi adalah calon orang tua siswa siswinya dengan progam MOTyB kami diharuskan membuat jurnal selama 10 hari. Progam ini guna untuk melihat apakah visi misi sekolah sama dengan visi misi orang tua siswa, dan saya pun terkesan karena di sekolah ini menerima siswa yang berkebutuhan khusus dan tidak ada pembedaan kelas , melainkan digabung dengan kelas siswa lainnya. Sangat bagus sekali karena kita bisa mengajarkan kepada anak - anak kita tentang kasih sayang terhadap sesama.
Kami sangat berharap jika anak kami bisa bergabung di sekolah Tetum Bunaya, karena kami merasa bahwa di sekolah inilah anak kami dapat menuntut ilmu dengan nyaman, penuh kasih sayang dan mengajarkan akan kemandirian. Kami ingin anak kami tumbuh menjadi pribadi yang memiliki karakter dan beradab.